Fall

©Lt. VON 2015

.

Semoga setelah kukabulkan permintaannya, ia mau jadi penggemarku.

.

Dua hari yang lalu, Jongin datang ke kondominiumnya—dengan jaket abu licin dan wangi, serta surai kokoa tanpa gel—demi mengantarkan seloyang pizza utuh nan hangat, yang keju mozzarella-nya masih kenyal hingga bisa ditarik-tarik sampai Tara harus berjinjit barulah jalinannya terputus. Sempurna, sesuai permintaan—bernada candaan, yang ternyata dianggap serius—di Kakao Talk, ketika Jongin bertanya ia harus membawa apa untuk Tara, agar si gadis mau makan malam bersamanya.

Tampak seakan Tara jual mahal, kendati sejatinya Jongin yang senantiasa memperlakukannya bak putri kerajaan negeri seberang. Tara pun sudah habis akal mengajukan protes, baik secara tersurat maupun tersirat. Karena Jongin ya tetap Jongin.

Kembali menelisik secarik pesan dalam kantong barang bukti, Tara teringat suatu hal. Dengan terburu ia mengeluarkan diary biru kusam yang selalu ia bawa di dalam tas selempang butut—dan sesuai dugaannya. Tepat di salah satu halaman, di bawah barisan kalimat itulah, Jongin memotong dengan rapi sebagian sisa kertas, lalu menuliskan pesan yang kemudian ia simpan di saku dalam jaketnya. Jaket yang sama yang ia kenakan saat menemui Tara.

“Kalaupun nanti ia jadi ballerino kelas dunia yang terkenal dan seisi semesta jadi penggemarnya, maka aku, Tara Katherine, akan tetap jadi anti-fan Jongin! Dan hal itu hanya dapat diubah jika Jongin mati!!!”

Tara terpekur.

Lantas menimang-nimang apakah dengan satu petunjuk itu ia dapat mengajukan diri sebagai tersangka pemicu kasus bunuh diri Jongin, dan permintaannya untuk dihukum mati akan dikabulkan?

Karena rasanya ia ingin segera bertemu dan berteriak ke hadapan si pelaku tunggal bahwa diary masa pubertasnya tidak berarti apa-apa. Bahwa ia bukan lagi gadis bau kencur yang memelihara dendam membabi-buta atas kekalahannya di sebuah lomba tari semasa sekolah dasar. Bahwa ia sudah cukup dewasa untuk menerima fakta ia lebih pantas jadi guru tari, ketimbang ballerina kelas dunia. Bahwa ia sudah mengagumi, bahkan menggilai Jongin sejak awal pentas debutnya sebagai ballerino. Dan betapa ia ingin kembali mengingatkan si lelaki pemuja kesempurnaan itu soal sebuah fakta yang acapkali dilupakannya. Bahwa Jongin bukan jin botol yang harus mengabulkan seluruh keinginan Tara, si gadis tak tahu diri, yang tidak pernah sadar seberapa besar arti eksistensinya untuk seorang Jongin.

Jika saja malam itu ia tidak meninggalkan tas butut kesayangannya di sofa dengan Jongin. Jika saja malam itu ia berkenan mengabaikan panggilan masuk dari seorang senior yang ada hati padanya. Mungkin besok lusa ia masih akan berkesempatan mengagumi tubuh Jongin meliuk di pentas resital Natal yang super eksklusif.

.

Dan dengan begini, aku sukses menjadikan seisi semesta penggemarku.

J

~끝~

Fall:

(n) an act of falling

(v) to be strongly attracted to somebody; to fall in love with somebody

.

The Secret note: Hai, dan halo, juga terima kasih misal kalian mau menyempatkan waktu ngeblock tulisan ini demi tahu apa isi tulisannya. Kalian yang ngga penasaran, ya… udah.

Salam kenal, semuanya! 

Regards, Ms. Pang

(Tidak ada yang salah dengan gadget kalian, karena pesan di atas sengaja diketik dengan tinta putih, dan jika kalian penasaran silahkan di blok) ❤