The Whole Whale

by liakyu

Glass agak keterlaluan. Sudah tahu suaminya bakal kelaparan sehabis bekerja di kolam Seaworld seharian–memberi paus-paus dan hiu-hiu makanan serta pijatan-pijatan menyenangkan–eh, malah tak ada apa pun di balik tudung saji.

“Ya ampun, Glass. Aku memang omnivor, tapi aku tidak bisa makan plastik dan serbet.”

Glass yang sibuk mengelap gelas (benda keramatnya, eh, favoritnya), hanya bersiul-siul seakan tak punya dosa. Seperti memasak untukku bukanlah kewajibannya, tapi kewajiban tetangga sebelah.

Aku ‘kan jadi geram.

“Glass.”

Jangan salahkan para suami yang suka menganiaya istri. Itu semua kesalahan para istri yang cuek, dan … aduhai, susah sekali untuk dimengerti. Tapi bukan berarti aku akan menganiaya Glass saat ia bisa merajamkan pisau ke mataku kapan saja.

“Apa?” tanyanya galak, agak menyalak. Bola matanya menggeliat.

Aku mencebik. “Ma-ka-nan.” Astaga. Lagakku sudah persis bocah yang mengemis M&M’s pada Mama.

“Ck. Tidak. Dengarkan kata-kataku ya (aku punya megafon kalau kau punya masalah pendengaran) yang sekarang maupun yang kemarin, kemarin, dan kemarinnya lagi; kau sedang diet! Aku sudah tidak bisa membedakan mana paus dan mana dirimu. Aku sudah lelah diejek tetangga; kok belanja bareng paus peliharaan?”

Ejekannya lumayan membuat sakit hati.

Huft.

Susahnya menderita obesitas.

Susahnya punya istri begini.
.
.

Note: sori, malah debut dengan fic menggelikan (yang judulnya pun ngasal).
Enw, halo, this is liakyu (gonna change my penname soon). Paling junior di sini :3