[Writing Prompt] Bisakah Kalian Pindah Ke Basement?

by liakyu

Prompt: Mustahil

.

Aku punya kencan lima belas menit lagi.

Parahnya setumpuk laporan masih harus segera diselesaikan, surat-surat harus segera selesai diketik, email-email harus segera dibalas, telepon-telepon menuntut segera diangkat, berkas-berkas harus segera difotokopi, mata harus diistirahatkan, perut harus segera diisi, dan wajah harus segera didandani. Laknat sekali pekerjaanku, gerutuku dalam hati. Dan mengapa pula bapak-bapak dan ibu-ibu di ruang meeting (yang kampretnya berada di sebelah ruanganku) tidak mengasihaniku dan malah ricuh? Mereka seperti para suporter bola kampungan yang tidak rela jagoannya dilangkahi.

Tadi siang aku tidak makan, dimarahi tiga kali, disindir empat kali, dan dimintai tolong kira-kira sepuluh kali. Ditambah lipatan rok yang sobek, pena yang hilang, printer yang mogok, dan perut yang melilit. Jadi jangan heran kalau aku mudah menyalak dan merefleksikan Voldemort hari ini. Aku peringatkan padamu, jangan senggol aku kalau tidak mau kepalamu dibacok.

Keributan di ruang sebelah tidak bisa kutolerir, harusnya pejabat-pejabat bermartabat seperti mereka mengatasi masalah dengan anggun dan bertata krama. Aku tipikal karyawati yang baru bisa menyelesaikan pekerjaan jika tidak ada gangguan. Termasuk dari para lalat atau nyamuk atau serangga lainnya yang bandel. Makanya aku selalu menyediakan raket nyamuk bervoltase tinggi dan obat nyamuk berdosis kejam.

Tadinya kebisingan sudah mereda, dan aku memutuskan untuk melunak. Tetapi ternyata mereka membohongiku habis-habisan. Ledakan emosi terdengar seperti puluhan mercon yang dilempar berbarengan. Seseorang (yang kukira pria perkasa dari bunyi pukulannya) membanting meja dan menjerit berat. Bosku, yang seorang wanita, memekik balik karena tidak terima propertinya cacat. Yang kutahu mereka sedang mempermasalahkan hak atas kepemilikan tanah.

Mereka saling berteriak lagi, seperti penyanyi seriosa yang pita suaranya eror, dan aku rasanya mau meledak di atas kursiku.

Ponselku berdering, dan kepingin sekali aku melemparkannya ke dinding jika tidak ingat harganya menyamai tiga bulan gajiku plus hasil merayu Kangmas. Dan panjang umur, yang menelepon adalah Kangmas.

“Belum pulang? Udah nunggu di depan kantor nih,” ucapnya.

Kulihat arlojiku. Masih sebelas menit lagi. Lelaki selalu tidak sabaran.

“Tunggu sebentar, Mas. Aku mau perang dulu.” Sambungannya langsung kumatikan. Pasti Kangmas berpikir kalau aku sedang seru-serunya bermain Clash Royale.

Aku meninggalkan ruanganku yang lebih berantakan daripada dek kapal yang karam, dan bergegas ke ruangan sebelah yang masih ribut. Pintu ganda itu sudah di depan mata. Segera kubuka dan kuteriakkan, “Bangsat! Bisa tidak kalian bisik-bisik saja?! Atau pindah ke basement?!”

Hening. Semua mata melotot padaku. Kumis gaya mustache seorang lelaki tua menggelepai pelan terkena embusan kemarahanku. Wajah bosku semerah Red Bird dan mungkin hanya khayalanku saja ketika melihat sumbu di kepalanya nyaris habis dirembeti api.

“Kenapa bukan kamu saja yang pindah ke basement? Atau pindah ke kantor lain saja sekalian?” Nada bicaranya mirip sound effect yang muncul ketika dinosaurus menerkam sesuatu.

Aku bengong di tempat, menyadari kebodohan yang telah kulakukan.

“KAMU DIPECAT!”

Sudah terlampau lambat untuk diperbaiki.

Kakiku meleyot, dan berlutut merupakan pilihan terakhir. “Maafkan saya, Bu. Saya masih butuh biaya buat nikah,” raungku.

“Demi berang-berang laut, enyahlah!”

Ponselku berdering di ruangan sebelah, membikin kaget. Mendadak saja pintu ganda di hadapan sudah tertutup, seperti tidak pernah terbuka. Aku memang tidak pernah membukanya. Syukurlah. Nyatanya mustahil untuk melakukan skenario barusan. Beda cerita kalau seseorang bersedia membayarku dengan sepeti berlian. Lagi pula, suara-suara gaduh tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kehilangan pekerjaan, cibiran dari masyarakat, Kangmas yang kecewa, dan berakhir dengan aku yang jomblo.

Aku kembali ke ruanganku dan mengangkat telepon yang sudah kutebak dari Kangmas. Kacau balau yang masih eksis tidak lagi membuatku naik darah.

“Udah belum? Ini kalo hamil udah brojol.

“Iya bentar, Mas. Meditasi aja dulu.”

Aku tahu dia mulai agak sebal di sana.

Kulihat sekali lagi pekerjaanku yang berserakan di mana-mana. Bukan bermaksud egois, tapi aku benar-benar tidak bisa lembur untuk kalian, ucapku dalam hati. Peduli setan jika bosku marah. Paling hanya diberi Surat Peringatan. Tapi kalau Kangmas yang marah, aku tidak diberi uang jajan. Parah yang mana, ayo?

Untuk sementara aku melegakan diri. Sekarang saatnya menyongsong Kangmasku.

Masa depanku.

Satu, dua, tiga. Mari kita muntah berbarengan.

.fin.

1. Maafin endingnya -,-
2. The power of kepepet is ma saving grace.
3. LUNAAAAS, finally.

 

 

 

 

22 thoughts on “[Writing Prompt] Bisakah Kalian Pindah Ke Basement?

  1. namtaegenic says:

    Hahahahaha lia ini koplak abis buset kirain beneran dia ngebentak para petinggi perusahaan eh gataunya baru ngayal. ini sama banget kayak aku ya, kadang aku suka ngayal yang di luar batas kayak marah-marahin bosku, ngebentak-bentak temen kantor, dll, tapi ya itu, cuma bayangan bikos plisdeh dimusuhin sekantor gegara meledak-ledak bisa berabe.
    Nice!

    Like

    • liakyu says:

      hohohoho ini emang derita para pekerja kantoran kali ya kak :”
      iyanih aku mah juga suka mendem-mendem kekesalan sendiri atau ngoceh-ngoceh sendiri atau ngumpat-ngumpat dalam hati HAHAHA. soalnya kalo meledak-ledak gajelas suasana kantor malah jadi gaenak :”) males deh ke kantor, males deh mau bangun pagi (EH) (KOK CURHAT)

      makasih ya kakeci ❤ ❤

      Like

  2. dhila_アダチ says:

    Mmbayangkan ngebentak2 orang emang sesuatu, terutama membentak senior/temen yg songong dan gajelas, duh. Tapi semua cuma berhenti di kerongkongan. Dan itu bikin nyesek =_=
    “Demi berang-berang laut, enyahlah!” >> berang2 laut ya ampun .=.
    Selamat kaklia yang udah lunas utangnya, hihihi…

    Like

    • liakyu says:

      “Mmbayangkan ngebentak2 orang emang sesuatu, terutama membentak senior/temen yg songong dan gajelas, duh. Tapi semua cuma berhenti di kerongkongan. Dan itu bikin nyesek =_=” —–> I FEEL YA DILAAAAA :” Apalagi aku termasuk dalam kategori anak bawang ugh bisa apa 😦

      HIHI makasih ya dilaaaa x))

      Like

  3. lucyhikaru says:

    Hai LiaXD
    Aku ngakak banget pas baca bagian Kangmas disuruh meditasi dlu LOL
    imajinasinya nekat bener yaaa … wwkwk kalo lingkungan gak kondusif mmg suka bkin emosi apalg kerjaan gk selsai2 lol
    trus terus yg “Demi Berang-berang laut!” aku kira bos nya mau ngumpat ‘Demi Babi Guling!” wkwww
    anw, keep writing yaaa senpai XD

    Like

    • liakyu says:

      Halo luci x)
      Iyanih kangmasnya disuruh meditasi, mana tau bisa mencapai penerangan sempurna (HAHAHAHAHA koplak abis akuh)

      “kalo lingkungan gak kondusif mmg suka bkin emosi apalg kerjaan gk selsai2 ” —> RT! RT! RW! eh.

      HAHAHAHA babi guling kok seems enak ya.

      keep writing too, luci x) ((hayoloh di sini gak ada senpai-senpaian)) makasih yaaw ❤

      Like

  4. aurora says:

    “Jadi jangan heran kalau aku mudah menyalak dan merefleksikan Voldemort hari ini.”
    yha voldemort mah disenggol dikit langsung avada kedavra hih serem 😦
    tbh gegara aku kebaca komennya kaeci jadi ketauan deh kalo si mbaknya cuma ngayal. tapi nggak mengurangi kadar ngakakku baca tulisan kak lia. aseli lah aku bisa related banget sama mbaknya. kalo lagi bad day tuh pasti bawaannya pengen bacok semua orang terus kebawa-bawa khayalan 😂😂😂 suka deh sama si mbaknya ini yang manggil ‘kangmas’ HAHAHAHAHA. suka juga sama tulisannya kak lia yang ringan tapi berbobot (???) keep writing yoo 💙💙

    Like

    • liakyu says:

      Halo aisyaaa x)
      Ho-oh, Voldemort mah serem. Kalo ada hidungnya mungkin gak seserem itu kali ya (disatai mr.volde)
      IYA. APALAGI KALO KITA SEDANG BERUSAHA FOKUS SAMA SESUATU BUT BERISIKNYA YATUHAN…… Perangkat bernama headset aja tidak membantu, huft.
      Yang bacok-bacok itu jangan ditiru ya, aisya HEHE.
      sek enw, makasih yaw ❤ ❤

      Like

  5. lianadewintasari says:

    halo lia dan kangmasnya
    ini
    aku udh deg2an padahal waktu liat si akunya mbuka pintu, eah ternyata cuma mbayangin doang. aku cinta ini krn mewakili perasaanku yg pingin bunuh semua orang habis ujian ari ini hahaha utgnya hanya ada dalam pikiranku.
    lucu! keep writing!

    Like

  6. cherryelf says:

    Lia, ini apa X,,,,D
    help kangmas yang hamil dan mau brojolan;;;
    speechless sewaktu si aku gebrak ruang rapatnya. kukira dia udah depresi berat x,D kenapa ga pake earphone aja. skrang ada teknologi terbaru, earphone khusus untuk mengheningkn cipta xD
    good job, lia!

    Like

  7. myk says:

    LIAAAA, yaampun kangmba hahahaha. aku literally ngakak pas bagian, “Maafkan saya, Bu. Saya masih butuh biaya buat nikah,” atuhlah, lia. biaya buat nikah. aku tau selera humorku aneh, tapi ini lucu banget masa. 😀 😀 😀 dua paragraf di awal itu aku banget kalau lagi ngerjain tugas di kamar. kunci pintu, pasang musik, terus kumpulin konsentrasi buat ngerjain tugas. lalu, dengan sangat tidak sopannya si adik kedua datang bilang setengah teriak, “kak, piring yang warna merah ditaruh di mana?” yaampun, itu konsentrasi yang langsung pecah dan rasanya ingin bakar diri idup-idup. 😀

    yosh, keep writing liaaaaa ❤

    Like

    • liakyu says:

      HAI VANAAAA X)
      hohohoho.
      Astaga adiknya vana ucul bangetttt x)) piringnya ditaruh di hatiku dek (LHO)
      Ouch ekstrem banget mbak vana mau bakar diri idup-idup x(
      Yosh keep writing juga vana x)
      ❤ YAAA

      Like

  8. kimminjung00 says:

    yaampun kak lia plis ini ngocok perut ya allah xD

    Aku peringatkan padamu,
    jangan senggol aku kalau tidak
    mau kepalamu dibacok.

    kalo misalnya aku colek gimana kak? x3

    aduh the power of kangmas x3 kirain udah nikah wkwkwk plis ini ngakak paraahh xD
    lebih baik dikasih surat peringatan daripada ga dikasih uang jajan sama kangmas …. iya sih bener juga ._.
    suka sama cara kakak gambarinnya~
    keep nulis kak ^^

    Like

    • liakyu says:

      Hai imel x)
      Kalo dicolek hmmm……. dijambak aja kali yaa HAHAHAHA

      kangmaz kangmaz. Kangmaz-nya punya banyak duit sih HOHO (si mbak-mbak matre huft)

      Makasih ya imel x) keep nulis too

      Liked by 1 person

    • kimminjung00 says:

      Wah kak lia serem ._.
      Ya ampun wakakaka xD tapi plis deh aku bayangin kangmasnya…. wakakaka ya sudahlah otak fangirlingku kembali kambuh wkwkwk
      Yap sama-sama kak ^^

      Like

  9. slmnabil says:

    KAK LIAAAAA WAHAHAHAHAHA NABIL SUKAA SAMA SARKAS SARKASNYA SI AKU :))) percakapan sama si kangmas juga asik banget 🙂 duuuh nabil gatau mau ngomong apaa, tapi ini baruuuuu. Ceritanya kak lia yang biasa nabil baca gaada yang kaya gini. Dan setelah baca iniii nabil nungguin cerita model gimana lagi yaaa nanti yang kak liaaaa bawain wkwkwk. Sukaaa sama iniiii ❤

    Keep writing ya kak 🙂

    Like

    • liakyu says:

      NABILLL X)
      Iyanih aku juga ngerasa kalo aku jarang bikin fiksi beginian HAHA
      aihhh makasih banyak ya nabillll x))

      Keep writing juga ❤

      Like

  10. Keii says:

    Gue banget??? kayak gini banget aku pas di kantor ya Allah akhirnya ada tulisan yang mewakili keluh kesahku selama ini.
    terima kasih Lia, keep writing dear!

    Like

Leave a comment