Morning Call

file

cr. pict

By Joieland

.

Lily merasa ada barbel yang bersembunyi di antara akar bulu matanya. Diperlukan usaha lebih agar netra itu bisa memerangkap cahaya matahari pagi. Sebenarnya ia masih enggan untuk bangun, namun suara ponselnya yang berisik–Lily  lupa menggantinya dengan mode silent sebelum tidur–melarangnya untuk berkompromi. Berhasil memindahkan ponsel dari atas nakas ke genggamannya, Lily menerima panggilan itu tanpa melihat caller ID lagi.

“Halo?” suara serak Lily menguar.

Good morning, Lily.”

Berusaha bangun dengan topangan tangan, alis Lily tak henti-hentinya berkerut saat telinganya menangkap suara seperti kaleng yang sudah tipis. “Ini siapa?”

Don’t you remember me?”

Masih dengan alis berkerut, Lily akhirnya melihat caller ID namun yang ia temukan hanya sederet nomor asing yang tak tersimpan di phonebook.

No.”

Ini aku, Dadang.

Lipatan di alis Lily bertambah dua kali lipat. Seingatnya di Inggris Raya tidak ada yang bernama Dadang, atau paling tidak itu bukan nama umum yang digunakan di negara itu.

Baru semalam kita menjadi sepasang kekasih lantas kau sudah melupakanku, Nona Lily Phillips? Bukankah itu namanya keterlaluan?

Rasanya gadis berusia delapan belas tahun itu ingin menangis. Bangun tidur dengan paksaan, ditambah lagi dengan pria bernama Dadang yang mengaku-ngaku sebagai kekasihnya membuat kepala Lily terasa berputar terlalu cepat sampai-sampai perutnya terasa mual.

“Maaf, tapi seingatku aku tidak memiliki kekasih bernama Dadang dan aku tidak mengenalmu, Dadang. Mungkin kau salah sambung.”

Lily hampir saja menutup sambungan telepon kalau saja pria yang mengaku bernama Dadang tidak berteriak melarangnya. Gadis itu mengacak rambutnya gusar dan desahan kasar lolos dari mulutnya.

“Apa lagi?”

“I love you, Lily.”

Suara bak kaleng tipis itu kini berubah menjadi suara bass. Memori di kepala Lily otomatis berpendar karena suara itu lebih dapat dikenalinya daripada suara sebelumnya. Namun ia masih belum yakin karena caller ID yang tidak dikenal.

“Nick? Apa itu kau?”

Alih-alih menjawab, lawan bicara Lily justru terbahak-bahak di ujung telepon. Lily mendengus sebal karena tawa itu justru terdengar merdu di telinganya. Ia sudah siap melontarkan kata-kata bernada marah.

“Kenapa harus meneleponku sepagi ini? Ralat, kenapa kau harus mengerjaiku menggunakan nomor asing, sepagi ini, dan mengaku-ngaku bernama Dadang?”

Hei, hei, bisakah kau tidak segalak itu pada pacarmu sendiri?

“Memangnya ada aturan tidak boleh galak pada pacar sendiri? Tidak usah mengalihkan pembicaraan, cepat jawab pertanyaanku!”

Dadang–ups, maksudnya Nick–sampai menjauhkan speaker ponselnya akibat semburan amarah dari Lily. Meskipun begitu, sebuah senyum lebar justru terpasang di wajahnya.

“Lihat ke luar jendela dulu, setelah itu akan kujawab.”

Terdengar bunyi tirai yang disibak dengan cepat dan muncullah sosok Lily di jendela kamar lantai dua. Dengan mengenakan kaus kebesaran, celana piyama selutut, dan rambut cokelat terang yang berantakan, Lily terlalu terkejut saat melihat sosok Nick yang sudah lengkap dengan pakaian olahraga di balik jeruji pagar rumahnya. Ia lantas menutup lagi tirainya dengan cepat sampai bunyinya menyentak pendengaran Nick.

Nick, jangan bilang kalau kau dari subuh sudah berada di sana?

Nick hanya bisa tersenyum menanggapi Lily yang tengah dilanda panik luar biasa.

“Aku hanya ingin merayakan morning call pertama kita dengan sedikit olahraga. Olahraga jantung untukmu tadi sudah, bagaimana kalau sekarang lari pagi?”

Tidak, Nick. Aku masih bau, dekil, terlalu berantakan, dan yang terpenting kau sudah mengganggu tidurku sejak kemarin malam gara-gara pernyataan cintamu. Aku jelas kurang tidur dan sekarang mau lanjut tidur lagi, bye!

KLIK!

Sambungan telepon diputus secara sepihak oleh Lily. Nick memejamkan mata lantas menarik nafas dalam-dalam, berusaha memupuk kesabaran atas tabiat pacar barunya yang sebenarnya sudah ia ketahui semenjak masa pendekatan. Namun, baru saja Nick memasukkan ponselnya ke saku jaket, sebuah panggilan masuk menginterupsi gerakannya.

Dari Lily. Nick tersenyum sambil mengarahkan ponsel ke telinganya.

“Berubah pikiran?”

Tidak sama sekali. Hanya saja sepertinya aku melupakan sesuatu.

Nick memutar bola matanya lantaran tetap tak ada kencan di minggu pagi. “Apa?”

I love you too, Nick.”

KLIK!

Sambungan yang lagi-lagi diputus secara sepihak itu tak lagi meninggalkan rasa sebal untuk Nick. Pipinya yang dirasa mulai menghangat dianggapnya sebagai sinyal agar sebaiknya ia pulang ke rumah saja. Tak apa kalau ia gagal mendapat lari pagi romantis yang sudah ia harapkan dari rumah.

Toh ia sudah mendapat morning call terbaik dari Lily.

FIN

  1. Terima kasih untuk Q yang sudah menerima saya di WS dan ini postingan pertama saya.
  2. Terima kasih buat Nona Pang yang jadi reviewer he he.. Maaf sudah merepotkan 😀

26 thoughts on “Morning Call

  1. fikeey says:

    KENAPA HARUS DADANG KENAPAAAA KAAAK???? dadang adalah nama abang sayur yang sering lewat depan rumah, kerjaannya ngobrol sama ibu-ibu sampe kadang pada lupa bayar huffttt :”””””) TERUS APA ITU KETINGGALAN SESUATUNYA BILANG I LOVE YOU TOO HUFT. bhay aja bhay kenapa mereka ini adorable sekali x) keep writing kaknisjooo! hehehehe 😀

    Like

    • Joieland says:

      Halo Fikaaaa (kyaaa komen pertamax)
      Waduh aku kayanya minta izin dulu kali ya sama mang Dadang yang jualan sayur XD abisnya dari kemaren yang melintas hanya nama Dadang personel seventeen /GAK/ makanya jadi nama Dadang yang dipakai.
      Biar seru gitu fik bilang lop lop pagi2 padahal abis digalakin ama si ciwei haha XD
      Trims Fikaaaa dah muncul di sini XD

      Like

  2. marooness says:

    ya Allah ini unyu bangeeet ❤

    dari atas pas nyebutin namanya dadang, pgn ketawa juga. kebayang mbak lily yg masih pgn tidur ditelpon sama org yg nggak dikenal dan eh ternyata itu doi barunya, heuuu maz baru jadian udh dikerjain aja~

    dan aku suka pas akhirnya, skakmat banget, mb lily bisa banget yaaaa duh pas bilang "i love you to." unyu bangeeet.

    salam kenal ya, aku nina 98line 😀

    keep writing ❤ ❤

    Like

  3. dhila_アダチ says:

    Aku spontan nyembur pas ada nama Dadang kaak.
    Patut dicoba ini mah, tapi pakai nama korea XD
    Ini morning call mereka manis2 unyu gituu, huhu. Keep writing kaknisjoo 😀

    Like

  4. cherryelf says:

    KENAPA HARUS DADANG KENAPA KAAAKKK?! DADANG ADALAH NAMA SEPUPU SAYA, YG BARUSAN NGAJAK SEKELUARGA BERTAMU KE CALON ISTRINYA. ini aku bru pulang dan leyeh2, duh wkwkwk nama dadang mendunia.

    kenalin, kak. ini cherry dari 94line. seneng deh ws dpt keluarga baru =)

    kisah pembukanya manis unyuk gini. Lily anaknya nyantai bnget ya. kalau kuditembak sama cowok sejail Nick mah mungkn ga tidur seminggu /haks
    kebalikanny Nick anaknya kelewat smangat ngecengin pacar baruny :)))

    yoss, kutunggu karya2 lainnya, kak =)))

    Liked by 1 person

    • Joieland says:

      Karena yang melintas di kepala saat itu adalah nama Dadang XD.
      Halo Cherry salam kenal juga ya, Nisa 91 line ^^.
      Sebenarnya Lily ga nyante juga sih, deg-degan dianya mah haha.
      Sip. Makasih ya Chery dah mampir di sini 😀

      Liked by 1 person

  5. futureasy says:

    Pertanyaan terbrsarku adalah : dari mana Nick bisa tau-taunya nama Dadang exist in this world HAHAHAHAHAHA. Tapi Lily dan Dadang (upsㅡNick) ini lucu, ya. Aku suka ngebayangin mereka jadi couple. Lily juga bikin gemas, deskripsi bangun tidurnya sedikit mirip Princess Anna of Arendelle, haha. Menarik. Tapi aku masih mau nanya, kak, baku dari ‘nafas’ itu bukannya napas? cmiiw yaaa 😀 Asiiik, kaknisjoo udah punya post pertama ❤ Lovely!

    Liked by 1 person

  6. aurora says:

    ((DADANG)) ((HUHUHU MAU MI DADANG)) /salah

    kak nisjooo kyaaaa ini fluffy bgt. ehe temanya emang mainstream sih tapi eksekusinya lumayan yokshi. idem komen kak fika ajalah, ini adorable sekalii. terus endingnya tuh…… x)))) eniwei aku sempet mikir ini si nick lagi main pokemon go kali ya terus lewat rumah lily ((APAAN)).

    oiya ada satu koreksian: napas, bukan nafas. aku dulu sering salah juga di bagian ini HAHAHAHA itsokay kak nisjoo keep writing ya ❤ ❤

    Like

    • Joieland says:

      (((AKU JUGA MAU MIE DADANG))) /tambah salah/
      Hahaaha sebagai pembuka di WS aku mau menyuguhkan yang ringan2 aja dulu ehe ehe. Waduh Nick main pokemon naik sepeda heum boleh juga ya idenya XD
      Yosh terima kasih Ais atas koreksiannya ya 😀

      Like

  7. angelaranee says:

    IH KOK GEMASH SIH KAK HAHAHAHAHAHAH XD
    Please aku lagi serius baca terus sampe ke bagian Dadang itu langsung “…..hah?” kirain Lily ditilpun sama tukang sayur langganan. Mas Nick dari sekian banyak nama di dunia kenapa harus milih Dadang wkwkwkwk aku suka selera humormu mas, lanjutkan!
    Btw Lily harus siap-siap olahraga jantung 24/7 karena sekarang dia udah resmi jadi pacarnya Nick nih 😀 Oh ya, tanpa bermaksud menyinggung atau menggurui, mau sedikit koreksi aja ya Kak setahuku bentuk baku dari “nafas” itu “napas”, Kak. Tapi nggak mengurangi keseruan dari cerita ini sendiri kok.
    Anw selamat debut buat Kak Nisjoo! Ditunggu karya selanjutnya ^^

    Liked by 1 person

    • Joieland says:

      Halo Rani 😀
      Biar nama Dadang go internasional Ran ehe ehe. Atas koreksiannya terima kasih ya Rani, ke depannya akan diperbaiki lagi 😀
      Siap. Terima asih ya uadha mampir di sini 😀

      Like

  8. jungsangneul says:

    Hahahaha khas kak nisjoo bangettt kalo bikin fluffy selali nampol, cantik, asoyy xD Oh ya mau koreksi dikit kak, buat kata ‘nafas’ tuh bakunya ‘napas’. Keep writing ❤

    Like

    • Joieland says:

      Hai Niswa 😀
      haha khas aku banget ya kayanya kalo fluffy agak2 crack gimana gitu XD
      Makasih koreksinya ya Niswa 😀 makasih juga udah mampir 😀

      Like

  9. Adelma says:

    Astaga literally ngakak waktu nemu nama dadang di orific western begini hahahaha dadaja ih nisjoo, sweet banget ceritanya aku suka suka suka! Keep writing yawwwww!

    Like

    • Joieland says:

      Halo Nisa /kembaran nama/ XD
      ehe ehe biar dadang mendunia gitu maksudnya jadi dimasukin nama dadang XD
      Makasih nisaaaaa dah mampir XD

      Like

  10. slmnabil says:

    kak nisjoo dadang is…. my father’s name (ga deng wkwk) dadang is my teacher’s name uhuuuuy. jadi kebayangnya kaya pak dadang, om om rambutnya udah terselip putih putih wkkwk jatuhnya yang kebayang om om ngegodain anak gadis. ya Allah kaknis maafkan imajinasikuh 😦

    tapiiii ini manis syekalee, asyique aja pas baca heeehee. keep writing kak nisjoo ❤

    Like

    • Joieland says:

      Haloo Nabiil 😀
      Ya ampun tenryata nama gurunya ya heu heu /sungkem/
      Ya ampun imajinasimu bil XD aku yg ngakak ini mah.
      Makasih ya nabil dah mampir 😀

      Like

  11. O Ranges says:

    Nick gombalannya ngga nguatin nih haha. kak nisjoo ini manis banget. dan titan nguquq ga ketulungan coba pas Nick ngaku jadi Dadang. astaga mas yang satu ini kenapa sih XD

    thank you for the story, kak nisjoo. keep writing! 😀

    Like

Leave a comment