Perihal Lail dan Malam

tumblr_nxlz6tyhpx1rkflcao1_r1_1280

Selama ini, Lail tahu malam tidak akan pernah ingkar.

by shiana

Lail memiliki hubungan yang cukup rumit dengan Malam; di ambang antara benci dan suka. Malam punya tugas menjemput ayahnya melaut, membuatnya harus tinggal sendirian di rumah ditemani paduan suara jangkrik dan tarian cahaya kunang-kunang. Namun, Malam sungguh menyebalkan, seolah tidak ingin Lail menjadikannya musuh, Malam selalu berbaik hati padanya. Seusai Malam menjemput ayah, ia akan menemani Lail dengan gemerlap gemintang dan membiarkannya berceloteh mengenai banyak hal—karena itu, Lail tidak terlalu kesepian lagi.

Waktu sudah menunjukkan momentum untuk ayahnya kembali ke laut. Lail segera saja beranjak dari bangku bambu, bersiap melepas sang ayah. Jaring sudah siap tersampir di pundak ayahnya, pula lampu minyak telah terkait di tangan kiri. Sang ayah kemudian berjongkok, menyejajarkan wajah dengan Lail.

“Segera tidur. Ayah janji besok kita akan pesta ikan makerel bakar yang enak,” ujar lelaki tua itu. Tegas, namun penuh kasih sayang.

Lail—seperti biasa—menggeleng, tak terkesan dengan iming-iming yang ditawarkan. Toh, ayahnya selalu menepati janji, jadi tidak ada yang perlu ia khawatirkan. “Aku akan menunggu Ayah.”

“Menunggu sambil tidur itu lebih menyenangkan, Lail.”

Lail menggaruk kepala yang tiba-tiba terasa gatal, padahal baru tadi sore ia keramas. “Pokoknya, Lail akan menunggu, Yah. Ayah fokus saja mendapat ikan yang banyak, lalu kembali dengan selamat.”

Mendengar itu, sang ayah terkekeh. Dielusnya surai hitam Lail, warnanya persis sepekat sang Malam. “Baiklah, Ayah akan tetap kalah kalau berdebat denganmu. Jaga rumah, Lail. Jangan biarkan makanan kita dicuri kucing atau tikus.”

“Tidak akan, Yah, mereka sudah takut dengan Lail lebih dulu.”

Sang ayah tergelak. Lail tersenyum.

Lail tidak tahu apa-apa. Begitu pun sang ayah. Mereka berdua sama-sama tidak punya ide soal Semesta yang sedang berkonspirasi—mengadakan rapat tentang nasib yang akan menerjang mereka. Sang Malam, lagi-lagi, harus mengorbankan persahabatannya dengan Lail. Malam tahu, bahwa keputusan Semesta untuk Lail dan ayahnya akan membuat Lail tidak lagi suka dengan kilau bintang yang ia sediakan, pula angin sepoi dingin yang kerap mengantarnya beristirahat.

Malam sadar, Lail akan jauh lebih membencinya. Namun, Malam tiada daya melawan Semesta.

Seperti sebelumnya, selepas membiarkan sang ayah pergi, Lail berbaring di bangku bambu, melakukan rutinitas hariannya—membiarkan Malam menyelingkupi dan menemani.

Selama ini, Lail tahu Malam tidak akan pernah ingkar—seperti halnya barusan, Malam kembali menjemput ayahnya. Dan mengingat yang sudah-sudah, mereka berdua akan kembali bertemu ketika matahari menyirami tanaman-tanaman mungil milik Lail dengan sinar keemasan. Lail sesungguhnya tak perlu cemas.

Baru esok, kala Lail menanti sang ayah untuk muncul dari kejauhan, Lail sadar bahwa Malam yang berhati baik pun bisa ingkar sejahat itu padanya. Ayahnya tidak kunjung datang—esok, esoknya lagi, begitu seterusnya. Sang Malam telah menjemput ayahnya, untuk akhirnya dikembalikan kepada sang Pemilik.

end.

Note:

  1. Halo, dengan Shia di sini! Jadi, firstly first makasih WS udah mau menerima Shia sebagai kontributor. Semoga bisa lebih aktif dan nggak mengecewakan ke depannya.
  2. Thankyou for reading! xx

16 thoughts on “Perihal Lail dan Malam

  1. qL^^ says:

    Hi shia 🙂
    Konspirasi semesta yang kejam, ah akhirnya malam pun jadi kambing hitam huhu

    Ironis sekalii ini si Lail mana namanya artinya sama pula dengan malam. Apa ya ini tergolong personifikasi ga sih? Mnjadikan malam seolah2 sprt orang? Yg jelas aku suka pemilihan katanya.

    Like

    • shiana says:

      Halo juga hehehe, maaf banget ya telat balas komennya.
      Iya, bisa dibilang begitu. Makasih btw udah baca. 🙂

      Like

  2. S. Sher says:

    Judulnya punya daya tarik sendiri. Karena kalo buat yang tau Lail artinya malam, mungkin jadi bikin penasaran? Dan simply aku suka wordplaynya hehe 😉

    Terus ceritanya bitter/sweet yang kebanyakan bitter, tapi gak dijelasin berlebihan, lebih implisit malah, cuman itu poin plus tersendiri buatku ♥♥

    Overall, its a nice fic 😄😄💝 and keep making something beautiful Shia 🙂

    Liked by 1 person

    • shiana says:

      KAKSHER HEHEHE. Makasih kak sher udah sempetin baca dan koreksi juga sebelumnya. luv ya ❤

      ((yha ini telat balas, maaf ya))

      Like

  3. dhila_アダチ says:

    Shia, ini cantik dan misteriusnya cocok buat anak2 gitu, huhu. Sebenernya pas di awal2 aku udah bisa nebak endingnya gimana, tapi eksekusinya kamu itu ketje huhu. Nyeritainnya sabar gitu sampai akhir. Kata2 yang dipilih juga pas gitu, suka pokoknya.
    Keep writing ya Shia 😀

    Like

    • shiana says:

      Kakdhil! Iya nih huhu endingnya udah ketebak padahal aku penginnya nggak begitu, tapi aku bingung mau kuapain. Hehehe, thankyou kak udah nyempetin baca! Maaf ya shia telat balasnya.

      Liked by 1 person

  4. futureasy says:

    Shia kamu tega aku abis seneng-seneng nyanyi ost-nya robocar poli jadi punya teary eyes :”””’ Aku suka gimana kamu nyampein cerita ini dengan gagasan malam dan semesta, juga gimana karakter Lail yang pas banget buat dibayangin dengan yang di poster. Bahasanya enak dibaca, aku sukaaaa ❤ Ah aku sensitif banget kalo udah main keluarga begini heu ;;_;;

    Love,
    Dhilaㅡdhilu

    p.s : you have it in you, terus dikembangkan ya, Shia! 😀

    Like

    • shiana says:

      Kakdhilu halo. HAHAHA sama dong. Keluarga emang yang paling bikin hati lembek sih ((bahasanya)). Makasih kak udah mampir! Maaf balasannya telat banget huhu

      Like

  5. kimminjung00 says:

    Kak shiaaa~~~ aakkhh ini kece T.T sangat menggigit huh~
    Di tengah aku udah ngerasa bakal ada yang ga beres nih, eh ternyata emang beneran ga beres :”
    Aku suka interaksi lail sama ayahnya, sederhana tapi manis♥
    Cara kakak ngegambarinnya juga suka uhuy uhuy♥♥
    Keep nulis kak shia!!♥

    Like

  6. fikeey says:

    Shiaaa ini cantik banget, oke? Idenya. Ceritanya. Kalimat-kalimatnya sama pemilihan nama Lail sama Malam ya allah aku suka bangettt. Meanwhile lail is malam, tapi tuh argggggh suka lah pokoknya. Bittersweetnya kerasa, nyeseknya nyampe banget, apalagi waktu bagian Malam ingkar sebegitu jahatnya ke Lail waduh bhay aja bhay udah gakuat baca :” selalu suka kalo udah baca yang family gini. Kusuka sekali. Keep writing ya shiaa❤

    Like

    • shiana says:

      Kakfikaaa long time no see. Thankyou kakfik! Hehehe, makasih juga lho kak udah sempet baca dan koreksi juga sebelumnya. Ayo sini shia peluk. Yass, keep writing too kakfika ❤

      Like

Leave a reply to S. Sher Cancel reply