Start

Berikut panduan singkat tentang EYD yang kerap disepelekan namun keliru. Harap dibaca sampai habis.

Di- sebagai imbuhan dan preposisi

  • Di- sebagai imbuhan ditulis serangkai dengan kata dasar, contoh: dikelola, dimakan, dipukul.
  • Di- sebagai preposisi (kata depan) ditulis terpisah dengan kata dasar, contoh: di sana, di luar, di Surabaya.
  • Di- menjadi imbuhan jika kalimatnya berbentuk pasif. Dengan kata lain, semua kata dasar yang mendapat imbuhan di- bisa diubah menjadi bentuk aktif. Contoh: mengelola, memakan, memukul.
  • Di- menjadi preposisi jika menunjuk lokasi/waktu atau jawaban dari pertanyaan di mana. Contoh: di tempat biasa, di antara, di tengah hari.

Penulisan imbuhan

  • Jika kata dasar berbentuk gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Contoh: bertepuk tangan, garis bawahi.
  • Jika kata dasar berbentuk gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan ditulis serangkai. Contoh: menggarisbawahi, dilipatgandakan.
  • Jika kata dasar huruf awalnya adalah huruf kapital, diselipkan tanda hubung. Contoh: non-Indonesia.

Awalan me-

  • Tetap berbentuk me- jika huruf pertama kata dasar adalah l, m, n, q, r, dan w. Contoh: meluluh, memakan, menarik, meratakan, mewabah.
  • Menjadi mem- jika huruf pertama kata dasar adalah b, f, p, dan v. Contoh: membuka, memfasilitasi, mempraktikkan, memvonis.
  • Menjadi men- jika huruf pertama kata dasar adalah c, d, j, dan t. Contoh: mencederai, mendukung, menjadikan, meniup.
  • Menjadi meng- jika huruf pertama kata dasar adalah huruf vokal, k, g, dan h. Contoh: mengambil, mengikuti, mengkristal, menggoda, menghias.
  • Menjadi menge- jika kata dasar hanya satu suku kata. Contoh: mengebom, mengetik, mengeklik.
  • Menjadi meny- jika huruf pertama kata dasar adalah huruf s. Contoh: menyapu, menyontek.
  • Huruf p, t, k, dan s mendapat perlakukan khusus, yaitu:
    • Dilebur jika huruf kedua kata dasar adalah huruf vokal. Contoh: memukul, menipu, mengikis, menyontek.
    • Tidak dilebur jika huruf kedua kata dasar adalah huruf konsonan. Contoh: mempraktikkan, mentradisikan, mengklarifikasi.
    • Tidak dilebur jika kata dasar merupakan kata asing yang belum diserap secara sempurna. Contoh: mengkonversi.

Partikel pun

  • Penulisan pun adalah dipisah, kecuali dalam dua belas bentuk perkecualian sebagai berikut:
    • adapun
    • andaipun
    • ataupun
    • bagaimanapun
    • biarpun
    • kalaupun
    • kendatipun
    • maupun
    • meskipun
    • sekalipun
    • sungguhpun
    • walaupun
  • Khusus adapun dan maupun bisa ditulis terpisah jika partikel pun berpadanan dengan kata juga. Contoh: ada pun ia tak akan mengambilnya. Mau pun ia tak akan berangkat karena tak punya uang.
  • Sekalipun juga bisa ditulis terpisah karena frasa ‘sekali pun’ dapat bermakna ‘meski satu kali’, ‘walau satu kali’ atau ‘satu kali juga’. Contoh: orang baik sekali pun terkadang berbuat jahat.

Partikel per

  • Ditulis terpisah hanya jika:
    • berarti tiap. Contoh: per meter, per orang.
    • berarti demi. Contoh: satu per satu.
    • berarti mulai. Contoh: per 1 Desember, per 2016.
  • Bentuk terikat per yang berarti pecahan atau imbuhan ditulis serangkai. Contoh: persen, persepuluh, perhatikan, perbaiki.

Penulisan ke-

  • Ke- yang menyatakan arah dan menjawab pertanyaan ke mana ditulis terpisah. Contoh: ke mana, ke depan, ke hadapan, ke Surabaya.
  • Penulisan ke- yang ditulis serangkai hanya untuk:
    • Kepada
    • Kemari
    • Keluar (sebagai lawan kata masuk. Jika sebagai lawan kata ke dalam maka ditulis terpisah).
    • Kemeja (baju). Berbeda dengan ke meja.
    • Kelapangan (kata dasar lapang). Berbeda dengan ke lapangan.
    • Menunjuk bilangan ordinal. Contoh: kedua anak itu, kelima buku, keseribu peserta.
    • Menunjuk bilangan kardinal. Contoh: anak ke-2, buku ke-5, peserta ke-1000.

Partikel -lah, -kah, dan -tah, kata ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan -nya

  • Ditulis serangkai dengan kata pendahulunya. Contoh: bacalah, apakah, apatah.
  • Begitu pula dengan kata ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan -nya, ditulis serangkai dengan kata yang mengikuti dan mendahului. Contoh: Kue ini boleh kaumakan, kupikir kau menyukainya.
  • Ditulis serangkai dengan memakai tanda hubung apabila digabung dengan bentuk yang berupa singkatan atau kata yang diawali dengan huruf kapital. Contoh: Kuasa-Nya, KTP-mu.

Tanda baca

  • Tanda koma ( , )
    • dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Contoh: Ibu membeli telur, beras, dan gula.
    • dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului dengan kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan kecuali. Contoh: Buku ini bukan milik saya, melainkan milik ayah saya.
    • dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya. Contoh: Jika hari ini hujan, maka saya tidak pergi.
    • tidak dipakai jika anak kalimat mengikuti induk kalimat. Contoh: Saya tidak pergi kalau hari ini hujan.
    • dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat, seperti: oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun begitu. Contoh: Meskipun begitu, ia tak pernah sombong.
    • dipakai untuk memisahkan kata seru atau kata-kata yang dipakai untuk sapaan. Contoh: Sedang apa, Bu? Hati-hati, ya, jalanan licin.
    • dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Contoh: “Besok saya akan menikah,” katanya gembira. Katanya, “besok saya akan menikah.”
    • tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru. Contoh: “Di mana kamu tinggal?” tanya bapak itu.
    • dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. Contoh: Di rumahku, misalnya, punya kebiasaan minum teh setiap pagi. Pak Ahmad, guru SD saya, adalah orang yang baik.
    • dapat dipakai–untuk menghindari salah baca/salah pengertian–di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat. Contoh: Atas perhatian Saudara, saya ucapkan terima kasih.
  • Tanda elipsis ( … )
    • diawali dan diikuti dengan spasi.
    • terdiri dari tiga titik. Jika elipsis terdapat di akhir kalimat, maka terdiri dari empat titik, tiga titik untuk elipsis dan satu titik untuk menutup kalimat. Elipsis pada akhir kalimat tidak diikuti spasi.

Angka dan Bilangan

  • Ditulis dengan huruf jika:
    • dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata. Contoh: Aku membaca ceritanya sampai lima kali. Koleksi bukunya mencapai dua juta buku.
    • terdapat pada awal kalimat. Contoh: lima puluh orang menderita flu burung. Catatan: hindari mengawali kalimat dengan penyebutan bilangan yang lebih dari dua kata. Contoh: Panitia mengundang 250 peserta (bukan 250 peserta diundang panitia).
  • Ditulis dengan angka jika:
    • dipakai secara berurutan seperti dalam perincian atau paparan. Contoh: Kelompok itu terdiri dari 50 laki-laki, 45 perempuan, dan 15 anak-anak.
  • Angka yang menunjukkan bilangan utuh besar dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca. Contoh: Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar rupiah.

Kata baku

  • akta. aritmetika. afdal. antre. apotek/apoteker. atlet/atletik. ameba. anugerah. azan. analisis. aktivitas. aksesori. andal (bukan handal). antar (bukan hantar). anutan (bukan panutan). ambulans. asyik. abjad.
  • bus. babun (bukan babon).
  • camilan. cedera. cengkih. cabai.
  • diskotek. diagnosis. diubah (bukan dirubah). detail. depot.
  • esai. ekstrem/ekstremis. ekstra. efektivitas. embus (bukan hembus). elite.
  • frasa. faedah. fondasi. frekuensi. frustrasi.
  • guncang. gua (bukan goa). genius. geladi (bukan gladi). gereget (bukan greget).
  • hakikat. hafal. hipotesis. harfiah. hierarki.
  • intelijen. insaf. ijazah. izin. indera. ikhlas. imbau (bukan himbau). isap (bukan hisap). istri. ingar.
  • jenazah. jenderal.
  • kalender. katapel. kedaluwarsa. komplet. kaidah. kempis. kantong. kaus. kukuh (bukan kokoh). kurma. karier (bukan karir). kerupuk. keripik. kesatria. khawatir. khusyuk. karisma. kompleks. kreativitas. komoditas (bukan komoditi).
  • leding (bukan ledeng). lubang. limusin. lembap.
  • manajemen. masjid. metode. meterai. mangkuk. marginal. menteri. makhluk. mengubah (bukan merubah). magrib. mak (bukan emak). modern. massal. merek.
  • nasihat. nomor. nafsu. nekatnapas. negeri. nakhoda.
  • orisinal. objek/objektif.
  • penalti. peranti. pensil. personel. praktik/praktikum. penggawa. paham. pikir. proyek. putra/putri. produktivitas. permukiman. peduli.
  • real. risiko. ritsleting. roboh. rezeki. realitas. rapi. respons. rapor.
  • saksama. sekadar. seprai. semadi (bukan semedi). sistem. serban (bukan surban). sopir. saus. sup. subjek/subjektif. sembap. sutra. seks. sintesis. salat. silakan. sekak. sekretaris. selebritas. Sumatra. saraf.
  • tekad. telepon. terampil. trompet. takhta. teknik. teknologi. telanjur (bukan terlanjur). telantar (bukan terlantar). tampak.
  • ubrak-abrik. ustaz. utang (bukan hutang). ubah/mengubah (bukan merubah).
  • zaman. zikir. zuhur.

Kata majemuk

  • Ditulis serangkai
    • acapkali, adakalanya, apabila, apalagi, antarnegara, antarwarga
    • barangkali, beasiswa, belasungkawa, bilamana
    • daripada, dukacita, dasawarsa
    • ekstrakurikuler
    • halalbihalal, hulubalang
    • kacamata, kasatmata, kepada, kosakata, kilogram
    • manakala, marabahaya, matahari, mikroorganisme, mahaagung, malapraktik, malafungsi, malagizi
    • nonblok, non-Indonesia
    • olahraga, orangtua (jika berarti ayah-ibu)
    • padahal, pascapanen, peribahasa, perilaku
    • radioaktif
    • saputangan, sebagaimana, sediakala, segitiga, silaturahmi, sukacita, sukarela, sentimeter, semiprofesional, subbagian, supersibuk
    • tunakarya
    • ultramodern
    • waralaba, wiraswasta
  • Ditulis terpisah
    • anak emas
    • beri tahu
    • duta besar
    • hancur lebur
    • ibu kota
    • kerja sama
    • lagi pula
    • maha pengasih
    • orang tua (jika berarti orang yang berusia tua)
    • segi tiga, sepak bola, serba guna
    • tanda tangan, tanggung jawab, terima kasih, tepuk tangan
    • wali kota

Silakan menyadur dengan menyertakan kredit.

4 thoughts on “Start

  1. sskrni. says:

    halooo, just wanna say hi and let men temen tahu bawa sepayah itu dong aku sekarang dalam menulis huhuhu i need guidance in the form of this page to survive.

    anyway makaseeeeh banyak bimbingannya guru guru kya kya kyaaa

    Like

Leave a comment