Outside The Window

girl_in_the_window_by_decisiontaken-d427nh9

credit pic

365 Writing Prompt Challenge : Outside The Window

Pukul tujuh. Em baru pulang dan lelah di tubuhnya belum luruh. Ketika sebaris pesan membuat hatinya bergemuruh.

by Cherry Hee

.

Em melempar tasnya begitu ia masuk dalam petak ruang kamarnya. Berharap dengan begitu lelah di tubuh dan otaknya ikut terlempar jauh. Rencana membasuh diri di bawah guyuran air hangat ia lupakan sejenak. Jendela berselambu garis-garis rumput melambai, menariknya untuk mendekat. Didudukinya pinggir jendela yang sengaja dibuat menjorok. Permintaan Em ketika lantai dua rumah mereka dipugar.

Em suka mengamati malam sambil duduk menumpuk sisi kepalanya ke kaca jendela. Tidak peduli itu jendela kamar, kelas, atau bus sekalipun. Sepanjang kaca bertepi besi atau kayu itu disebut jendela. Ketika matanya mengawas menembus kaca, pikirannya akan tertuju pada keadaan di luar. Mengalihkan pada hal-hal yang harusnya pikirannya labuhkan.

Seperti ketika ia mendapati Jalan Cendana tampak senyap, nyaris kosong jika seekor kucing tidak mengendap-endap lamban lalu masuk ke dalam lebat semak-semak tetangga. Latarnya langit malam pekat dengan kerlip bintang-bintang. Di sela-selanya, bulan sabit menempel dan berpendar pudar. Sesekali terdengar gemerisik angin, menerbangkan kepul sup ayam ibunya dari dapur. Aromanya menyusupi lubang fentilasi kamar Em sampai hinggap di penciumannya.

Lalu Em mulai memikirkan hal-hal kecil yang tak penting. Seperti… mungkin orang pertama yang menyusuri sepi Jalan Cendana adalah orang yang sedang bahagia sampai-sampai punya nyali menembus kesenyapannya. Atau siapa yang tahu ternyata kucing di balik semak itu diam-diam sedang menimbun kotoran sehabis menelan bangkai ikan. Siapa yang tahu, di antara bintang-bintang itu ada satu stasiun luar angkasa yang ditinggali seorang astronot kesepian.

Siapa tahu.

Ya, siapa yang tahu  makna pesan yang satu jam lalu masuk diponsel Em….

Ada kafe baru di depan taman dekat sekolah. Kata anak-anak menunya seru.

Emma, mau nggak besok pergi bareng ke sana?

Itu ajakan kencan?

Em mendengus. Ternyata malam tak membuat bayang lelaki itu terhapus.

.

.

Note:

Ada yang tertarik sama challenge-nya? Bisa cek di sini 🙂

11 thoughts on “Outside The Window

  1. fikeey says:

    waaaa aku suka deh temanyaaa. ih kalo aku punya space kayak em di kamarku, paling tiap malem aku ngejogrog di situ kali yaaa heuheu. aku suka people watching kalo misal di mall apa ga lagi bosen ke kafe hahaha. suka nebak nebak, ini orangnya sifatnya gimana, orang itu kayaknya abis ngapain gitu gitu deh haha. ECIE EM GALAU. sumpah aku suka penjabarannya juga hihi cantik x))
    btw, aku juga mau koreksi sedikit boleh? tadi aku nemu kata “fentilasi”. yang baku itu ventilasi yaa hehe. keep writing yaaa x))

    Like

    • cherryelf says:

      haghaghaghaghag ngejogrog. yep bener bnget. apalagi aku yang seumur2 kamarnya segelap gua, cuma ada genteng kaca sebagai sumber cahaya /syedih/

      waktu dibaca ulang baru sadar bnyak typonya. tapi kontributor ga bisa ngeedit. kalau ada waktu siapapun tolong edit ini ;w; maafkeun ngerepotin

      makasih koreksinya fikaa

      Like

    • cherryelf says:

      Oh ya, makasiiiiih kak fik (yang baru sadar lebih muda waks) udah komen di ff jongin giveaway ku. sengaja ga bales di sana biar jurinya ga bingung hehe;;;

      Like

    • cherryelf says:

      eh sebenernya aku udah kasih clue kenapa jongin bisa ketusuk dan ada konflik apa dia sama chanyeol. tapi kayaknya ga ada yang nangkep X,D (penulis gagal)

      Like

  2. S. Sher says:

    Sama banget sama kak fika, kalo punya tempat duduk di jendela gitu aku tidur di sana terus kali sambil liatin luar HAHAHA.

    Anyway, aku suka intronya, dan ini cocok sama promptnya juga. Terus, alasan kenapa dia galau dia galau, HMMM, emang suka gitu, menduga-duga ketika dikirimin pesan dan malah jadi bingung X) Oh iya, review dikit kak, diponsel harusnya di ponsel 🙂

    Keep writing! 🙂

    Like

    • cherryelf says:

      iya, jendela bisa jadi pintu imajinasi. aku pernah baca kalau meja kerjanya Dee juga ada di depan jendela. jadi kalau dia lagi bosan, dia tinggal lihat jendela. bisa jadi refreshing mata dan pikiran. pengen deh bisa kayak githu. tp lingkungan ga mendukung, apalah ;w;

      makasih sher 🙂

      Like

  3. aminocte says:

    Aku juga suka ngelihat jendela, lebih asik, bisa ngayal sambil ngegalau *duh*. Baca sms seperti itu memang kadang bikin baper ya. Emma yang sabar yaa
    Keep writing, ya 🙂

    Like

  4. Ms. Pang says:

    KA CHERYYYYYY AAAAA LIKE A CHERYY THIS STORY IS AS SWEET AS NAGIHIN AS CHERYYYY XD

    Kaaaaaaaaaaaaaaaak aku tersepona oleh deskripsinya yang detail, lively, trus, cting! Main point bapernya munculll!!! Style eksekusinya yang ngga mono, tapi juga ngga belibet itu kusukaaaaaa ❤ Keep writing Kak Cherryyyy!!! ❤

    Like

    • cherryelf says:

      AHHHHHHH PAAAAAANG
      baru buka wordpress setelah berabad-abad jadi manusia gua tanpa sinyal wai-fai yang nyangkut. Sekali Pang nongol, ngasih kejut heart-attack :’)))
      Apalah, ini cuma sepotong cerita baperan karena penulisnya ga punya jendela kamar. Tapi makasih yah, syukur2 kalau Pang suka~

      Liked by 1 person

Leave a comment