Namanya Laudy

Z031LT9XSH

Dia itu… duh, apa ya?

photo © stocksnap

Dia itu… duh, apa ya?

Kakak; kalau sedang dewasa pula mau mengurusku, adik; jika sedang merengek super mengesalkan minta ditemani nonton, teman, pacar, lantas jadi mantan pacar, sahabat, dan dalam beberapa waktu, tidak bisa didefinisikan—secara gamblang. Ia adalah semua yang aku sebutkan di kalimat sebelumnya, namun kebanyakan orang hanya minta satu arti, dan aku malah berubah bagai orang bego yang dites lisan kimia, cuman, “Mmmm…

Coba kita lewati bagian ketika orang menanyakan lelaki itu siapaku semasa kuliah.

Saat SMA Laudy agak beringas; dari pakaiannya yang acak-acakan tidak jelas, sampai ke pekerjaannya yang keluar masuk ruang BK—sebagai catatan, pernah diskors. Dia kapten tim basket yang kepalang bangga dengan kemampuannya; aku bahkan bosan menemaninya ke lapangan, jadi ikut-ikutan menghitam seperti dirinya. Ia juga suka main sesuatu yang menantang nyali; termasuk jurit malam (kalau ada yang mengajaknya masuk acara dunia lain, dia paling mau), bungee jumping, pula arung jeram—andal sekali dirinya mendayung.

Aku pernah menyuruhnya masuk Teknik Kelautan, Perkapalan, apa pun selama dalam ranah Fakultas Teknik, atau jadi atlet saja sekalian, tapi ia malah nyasar masuk Kedokteran. Waktu pengumuman tes, aku tertawa keras membayangkan dirinya mengenakan jas dokter. Sebelas tahun sudah lewat, dan siapa sangka, kulitnya yang sempat sama dengan ikan gosong kini kembali ke asalnya yaitu sawo matang, dengan mengenakan kemeja, dasi, dan jas dokter, kini ia sungguh tampan.

Dua tahun setelah lulus kuliah ia pernah mengajakku jadi pacarnya lagi, jawabanku? Iya, pastinya, hahaha. Walaupun ia di Depok dan aku di Bandung, kami tidak pernah kehilangan kontak, pula tidak mau kehilangan kontak. Apa pun statusnya di antara kami, tidak ada yang setolol itu untuk membohongi satu sama lain bahwa tidak ada rasa sayang; sebagai apa pun kami saling peduli.

Bangsatnya, tahun itu ia berniat melanjutkan studi ke Australia. Long distance relationship? Hahaha, maaf saja, tidak. Empat bulan sepertinya kami pacaran, kemudian putus di bandara; mengenaskan sih, tapi menurutku manis, ketika ia berkata, “I’ll be back.” Lantas aku menjawab, “I’ll be here.”

Dipisahkan ribuan kilometer pun kami masih saling kontak, sudah kubilang. Dan ia kembali, tidak perlu ragu.

Di bandara yang sama, di pintu yang sama kala kami berpisah belasan kali di bandara Soekarno-Hatta, Laudy berdiri tidak dengan pakaian kasual yang santai, namun kemeja biru muda dilapisi blazer hitam. Ia berlutut di hadapanku, membawa sekotak kecil berisi cincin perak yang memiliki tiga butir kecil berlian.

Sumpah, waktu itu bandara jauh dari kata sepi, aku biasanya bakal mencak-mencak jika dijadikan pusat perhatian seperti ini. Namun, kala itu kepalaku sudah kosong tidak mengerti apa yang terjadi. Momen selanjutnya yang aku tahu adalah, aku memeluknya dan membisikan kata iya berkali-kali.

Oh, tambahan untuk paragraf kedua dari cerita ini: semasa kuliah memang kepalaku pusing sendiri jika ditanya dia siapaku, tapi kalau ditanya saat ini, jawabannya adalah; Laudy itu suamiku.

end.

Kalimat “I’ll  be back,” “I’ll be here.” tanyakan dengan temanku saja ya hahaha.

18 thoughts on “Namanya Laudy

  1. fikeey says:

    SHER!! awwwww x)) (ini apa sih fika dateng dateng riweuh haha maafkeun) xD by the way omg ceritanyaaaaa. ih tapi aku suka banget banget banget sama deskripsinya astagaaah yang nyeritain tentang laudy jaman sma, terus pas doi keterima di kedokteran, terus pas harus ke australia. TERUS PAS DILAMAR AWAWAWAW xD duh sher, manis banget ceritanya ga boong heu kusuka sekaliiii. anw keep writing sheeer x)))

    Like

    • S. Sher says:

      Aku terharu kalo dibilang ini manis, soalnya kutidak jago bikin manis-manis X) Nanti kita cari manusia macem Laudy bareng aja kak HAHAHAHAHA.

      Makasih ya kak dan keep writing too 🙂

      Like

  2. cherryelf says:

    Laudy. . .Laudy. .trus pikiranku nyasar ke Laudya Cynthia Bella, trus kukira tokohnya cewek. . eh. .lhoh. . .yah. . /tendang aja daku tendang ;w; /
    Wow, bnget, nemu mrk masih berhubungan stelah statusnya anjlok jd mantan pacar, soalnya sepenglihatanku kalau temen2ku ketemu sang mantan di hadapan, langsung balik kanan bubar jalan LOL aw aw aw, ya mau donk sama pak dokter. :3
    /maaf,ini komen tak penting/ trus smangat nulis sher! 😀

    Like

    • S. Sher says:

      HAHAHAHA, enggak gitu kak, ini namanya dipinjem dari kenalanku, dan dia cowok :”)

      Aku suka sama yang pasangan putus, masih baik, gemesh gitu LOL. Tapi kebanyakan temenku juga abis putus, malah gak mau ketemu soalnya awkward hahahaha.

      Makasih kak, semangat juga ya 🙂

      Like

  3. taehyungsanae says:

    Semoga kadar gula darah di tubuh saya ga naik drastis, ini manis banget!!! Kirain Laudy itu nama tokoh aku, eh ternyata cowok :’ ngetrap sih namanya, haha😄

    Like

    • S. Sher says:

      Aku punya temen cowok namanya Laudy (jadi ini aku minjem nama temen sih LOL), jadi gak pernah kebayang Laudy nama cewek he he he.

      Anyway, thank you for reading this story 🙂

      Like

  4. Fantasy Giver says:

    TARI INI APAAAAAAAAAAAAAAA (lalu berteriak sampe minggu depan)

    aku antara senyum-senyum nista dan mencak-mencak coba bacanya. menggemaskan sekali, sih, temenan dari sma, dari masa-masa badung terus eh ternyata jadi dokter eh ternyata s2 di oz eh ternyata terus dilamar begitu pulang, di bandara, eh ternyata jadi suami. ah, lucunyaaaa xD ini manis in the good way, aku sungguh sungguh pengen peluk laudy soalnya dia manis banget sih bwehehe.

    tetap menulis, ya, sher/tar!

    Like

    • S. Sher says:

      Namaku dipilih aja vin X) dan teriaknya jangan kelamaan, karena masih banyak hal yang bisa bikin teriak di luar sana (!?) LOL.

      Hehehe, sekali-sekali bikin yang gemash-gemash dan TTM tapi akhirnya jadian X) Soalnya aku suka yang gitu HAHAHAHA. Dipeluk aja Laudynya yang di sini boleh, kalo Laudy kenalanku udah digebet LOLOL.

      Makasih evin, dan kamu terus nulis juga plus semangat ya ngurusin akhir sma!

      Like

  5. Ms. Pang says:

    TAREH AKU BERASA NGENES GINI BACANYA MANA PAS SINGLE HAHAHAHAHAHAHAHAHA A DOSE OF SWEETNESS WON’T KILL ME RITE??

    KEEP WRITENG TARI AKU AMBYAR, BHAY! ❤

    Like

    • S. Sher says:

      HAHAHAHA JANGAN GITU DONG KAK. AKU JUGA MASIH SINGLE KOK. Dengan dosis yang pas (punya gak tau pas apa gimana LOL) a dose of sweetness keep us alive ♥︎♥︎♥︎

      Thank you kak filza and keep writing too!

      Liked by 1 person

  6. O Ranges says:

    OMG APA INI YA AMPUN TARI INI MANIS BANGET ❤ ❤ ❤

    thank you so muchie for the fluff. awawawawawaawa sweetness overload. kusuka cerita ini ❤

    Like

  7. slovesw says:

    Hai kak Tari.

    HAHAHAHAHAHAHAHAAHHAAHAHAH BOLEH GA AKU NEBAK LAUDY SIAPA??? AKU LOADINGNYA LAMA BANGET ANYING. Laudy itu … Mmm, Lau…. Lau…. HAHAHAHAHAHAHAHAHA

    Pengin banget nulis luwes kaya gini :” asik banget :” lucu abis lah, aku hampir kena serangan jantung (!?) karena ini pake POV satu, berasa aku aja yang jadi istrinya Laudy. Pengin terbang bersama mas Laudy. Eh, jangan ding, nanti dimarahin.

    ((dihajar))

    TERUS YANG NGELAMAR DI AIRPORT YA ALLAH. MASSSS!!!!

    O, ya, kak. Yang jurit malam … yang bener jerit malam ga sih? Soalnya jurit itu artinya perang (?) terus gaada kaitannya sama dunia malam (!?!), he he he.

    Love you to the moon and back lah, ya—mas Laudy, maksudnya.

    💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜

    Like

    • S. Sher says:

      HAHAHAHANJIR BUKAN. F. KENAPA JADI LAU LAU YANG ITU. Aku seriusan punya temen namanya Laudy, dan aku minjem nama doang sih.

      Nulis luwes itu ama, lenjeh gak jelas. YA TERBANG AJA SANA SAMA MAS LAUDY. NANTI AAKU KASIH TAU PACARNYA. Aku gak tuu ngelamar di mana lagi 😦

      GAK TAU LOL. Aku orang-orang di sini ngomongnya jurit malam, dan itu sepertinya emang bahasa tidak baku ya.

      Salam sayang dari mas Laudy.

      💋💋💋

      Like

Leave a comment