Ugly

by Io

[cr image: here]

.

The day he found them, smiling at each other with such tenderness and affection, Elliot realised that some pretty things could be ugly too.

.

(warning: suggestive theme)

Menawan.

Itu adalah kata yang sering Elliot asosiasikan dengan adiknya, Estelle.

Terselip pada paras, gerakan, dan kata-katanya, lelaki berambut platinum itu menemukan keindahan yang tak tertandingi oleh siapa pun.

Seiring dengan berjalannya waktu, bak terperangkap dalam mantra, Elliot merasakan ketertarikan yang tidak sewajarnya ia miliki. Ketertarikan yang tertuju pada Estelle semata. Semakin kuat ia menyangkal, semakin kuat pula ketertarikan itu tumbuh membelenggu dan menyesakkan jiwa.

Lelaki itu merasakan ketidaknyamanan luar biasa akan perasaan yang memenuhi dirinya ini. Namun di saat yang sama, ia tak ingin melepaskan atau melupakannya.

Acap kali mimpinya dipenuhi oleh surai platinum sang adik, alis rapi yang menaungi manik abu merkuri hangat, dan bibir pink alami yang meliuk membentuk senyum memesona. Di dalam mimpi, Estelle menjadi miliknya seorang. Di dalam mimpi, Estelle bukanlah adiknya lagi.

Estelle yang begitu cantik, yang begitu menakjubkan.

Namun saat ini, terpekur di balik jendela kaca rumah mereka, Elliot menyaksikan suatu pemandangan yang menjadi tamparan keras baginya.

Ia melihat seorang lelaki berambut hitam bercakap akrab dengan Estelle—raut wajah adiknya menampakkan kebahagiaan yang tidak dapat dipungkiri. Ia melihat bagaimana semburat merah menghiasi pipi sang adik kala lelaki itu mengecup tangannya. Ia melihat bagaimana senyum manis merekah menghiasi wajah Estelle kala lelaki itu menunduk, membisikkan sesuatu di cuping telinganya.

Dan untuk pertama kalinya, Elliot tidak menjumpai keindahan yang biasa ia temukan pada diri sang adik.

.fin